Hubungi kami

Link Exchange

Link Sahabat

Ping your blog, website, or RSS feed for Free Jasa SEO dan Pembuatan Website Active Search Results

17 Jun 2011

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN DUA SEKTOR

Uraian dalam bab ini dan bab berikut bertujuan untuk melihat dengan lebih mendalam lagi keseimbangan pendapatan nasional yang ditentukan oleh tingkat pengeluaran agregat. Yaitu pendekatan yang lebih dikenal sebagai pendekatan keynesian sederhana. Pendekatan tersebut merupakan bentuk yang paling sederhana dari analisis keynes mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara, dan dalam bab ini yang akan dibahas adalah perekonomian dua sektor
            Yang dimaksud dengan perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. Ini berarti dalam perekonomian itu dimisalkan tidak terdapat kegiatan pemerintah dan perdagangan luar negeri.
Ø  HUBUNGAN DI ANTARA KONSUMSI DAN PENDAPATAN
Terdapat beberapa faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga (secara seunit kecil atau dalam keseluruhan ekonomi). Yang terpenting adalah pendapatan rumah tangga. Tabel yang menggambarkan hubungan di antara konsumsi rumah tangga dan pendapatan dinamakan daftar (skedul) konsumsi. Daftar konsumsi pada dasarnya menggambarkan besarnya konsumsi rumah tangga pada tingkat pendapatannya yang berubah-ubah. Misalnya, seperti dapat dilihat dalam tabel 4.1, pada waktu pendapatan seseorang adalah Rp.500 ribu konsumsinya adalah Rp.500 ribu, pada waktu pendapatanya Rp.900 ribu konsumsinya Rp. 800 ribu, tabel 4.1 secara terperincih menunjukan hubungan di antara tingkat pendapatan disposebel dengan pengeluaran konsumsi dan tabungan rumah tangga.




TABEL 4.1
Daftar konsumsi dan tabungan rumah tangga
(dalam ribuan rupiah)
Pendapatan
disposebel (Yd)
(1)
Pengeluaran konsumsi (C)

(2)
Tabungan (S)

(3)
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
125
200
275
350
425
500
575
650
725
800
875
-125
-100
-75
-50
-25
0
25
50
75
100
125

1.      pada pendapatan yang rendah rumah tangga mengorek tabungan. Pada waktu pendapatan disposebel adalah (Y­d = 0 ), pengeluaran konsumsi adalah Rp.125 ribu. Ini berarti rumah tangga harus menggunakan harta atau tabungan masa lalu untuk membiayai pengeluaran konsumsinya.
2.      kenaikan pendapatan menaikan pengeluaran konsumsi. Biasanya pertambahan pendapatan adalah lebih tinggi dari pada pertambahan konsumsi.
3.      Pada pendapatan yang tinggi rumahtangga menabung. Disebabkan pertambah pendapatan selalu lebih besar dari pertumbuhan konsumsi maka pada akhirnya rumah tangga tidak “mengorek tabungan” lagi. ia akan mampu menabung sebagian dari pendapatanya.
KECONDONGAN MENGKONSUMSI DAN MENABUNG
            Untuk memahami dengan lebih baik sifat hubungan diantara pendapatan diposebel dengan konsumsi, dan pendapatan disposebel dengan tabungan perlulah diterangkan dua konsep penting berikut :

        i.            Kecondongan konsumsi
      ii.            Kecondongan menabung
DEFINISI KECONDONGAN MENGKONSUMSI konsep kecondongan mengkonsumsi perlu dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu : kecondongan mengkonsumsi marginal dan kecondongan mengkonsumsi rata-rata. Definisi dan arti konsep ini adalah :
        i.            Kecondongan mengkonsumsi marginal, atau secara ringkasnya dinyatakan sebagai MPC ( marginal propersity to consume ) dapat didefinisikan sebagai perbandingan diantara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposebel yang diperoleh,
      ii.            Kecondongan mengkonsumsi rata-rata, atau secara ringkas dinyatakan sebagai APC (average propersity to consume), dapat didefinisikan sebagai perbandingan diantara tingkat pengeluaran konsumsi dengan tingkat pendapatan disposebel pada saat konsumsi itu dilakukan. 

DEFINISI KECONDONGAN MENABUNG MARGINAL. Konsep kecondongan menabung juga perlu dibedakan menjadi 2 istilah yaitu kecondongan menabung marginal dan kecondongan menabung rata-rata. Definisinya masing-masing adalah :
        i.            Kecondongan menabung marginal, MPS (marginal propersity to save), merupakan perbandingan diantara pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposebel.
      ii.            Kecondongan menabung rata-rata, APS (average propersity to save) menunjukan perbandingan diantara tabungan dengan pendapatan disposebel.


FUNGSI KONSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN
Dalam analisis makroekonomi yang lebih penting bukanlah melihat konsumsi dan tabungan suatu rumah tangga, tetapi melihat konsumsi dan tabungan dari semua rumahtangga dalam perekonomian. Pengeluaran konsumsi dari semua rumah tangga dalam perekonomian dinamakan konsumsi agregat dan tabungan semua rumahtangga dalam perekonomian dinamakan tabungan agregat
CIRI-CIRI FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN sebelum menerangkan ciri-ciri fungsi konsumsi dan fungsi tabungan terlebih dahulu perlu didefinisikan arti dari istilah fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.
        i.            fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi rumahtangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut.
      ii.            fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumahtangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut.
PERSAMAAN FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, disamping digambarkan dalam bentuk kurva, juga dapat dinyatakan dalam persamaan aljabar seperti dinyatakan dalam fungsi berikut :
        i.            fungsi konsumsi : C = a + bY
      ii.            fungsi tabungan : S = -a + (1 – b )Y
PENENTU-PENENTU KONSUMSI DAN TABUNGAN
1.      kekayaan yang telah terkumpul
sebagai akibat dari mendapat harta warisan atau tabungan yang banyak sebagai akibat usaha dimasa lampau.
2.      tingkat bunga, tingkat bunga dapatlah dipandang sebagai pendapatan yang diperoleh dari melakukan tabungan. Rumahtangga akan membuat lebih banyak tabungan apabila tingkat bunga tinggi karena lebih banyak bunga yang akan diperoleh
3.      sikap berhemat, dalam masyarakat seperti APC dan MPC adalah lebih rendah, tetapi juga ada pula yang mempunyai kecenderungan mengkonsumsi yang tinggi.
4.      Keadaan perekonomian, dalam perekonomian yang tumbuh dengan teguh dan tidak banyak pengangguran, masyarakat berkecenderungan melakukan perbelanjaan yang lebih aktif. Mereka lebih cenderung berbelanja lebih banyak pada masa kini dan kurang menabung.
5.      Distribusi pendapatan, dalam masyarakat yang distribusi pendapatanya tidak merata, leih banyak tabungan yang akan diperoleh.
6.      Tersedia tidaknya dana pensiun yang mencukupi, apabila pendapatan dari pensiun besar jumlahnya, para pekerja tidak terdorong untuk melakukan tabungan yang banyak pada masa bekerja dan ini menaikan tingkat konsumsi
INVESTASI (PENANAMAN MODAL)
Definisi dan arti investasi
Investasi atau penanaman modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Dengan demikian investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Fungsi investasi
            Kurva yang menunjukan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu (i) ia sejajar dengan sumbu datar atau (ii) bentuknya naik kesebelah atas kanan, fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh

PENENTU-PENENTU TINGKAT INVESTASI
Faktor – faktor utama yang menentukan tingkat investasi :
1.      Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh
2.      Tingkat bunga
3.      Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa depan
4.      Kemajuan tekhnologi
5.      Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahanya.
6.      Keuntungan yang diperoleh perusahaan – perusahaan
TINGKAT PENGEMBALIAN MODAL
Suatu investasi dapat dikatakan memperoleh keuntungan apabila nilai sekarang pendapatan dimasa depan adalah lebih besar dari pada nilai sekarang modal yang di investasikan.

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN NEGARA
Untuk menunjukan proses penentuan tingkat keseimbangan perekonomian Negara dapat digunakan 3 cara yaitu :
        i.            Dengan menggunakan contoh angka pendapatan nasional dan perbelanjaan agregat
      ii.            Dengan menggunakan grafik yang menunjukan (a) kesamaan perbelanjaan agregat dengan penawaran agregat, dan (b) kesamaan diantara investasi dan tabungan.
    iii.            Dengan mengguakan cara pembuktian secara aljabar
PERUBAHAN DALAM KESEIMBANGAN DAN MULTIPLIER
Dari satu priode ke priode lainya keseimbangan pendapatan nasional akan selalu mengalami perubahan, dalam perekonomian dua sektor perubahan tersebut disebabkan oleh perubahan dalam investasi, perkembangan teknologi, misalnya akan menambah investasi dan investasi yang bertambah akan memindahkan pengeluaran agregat ke atas.
            Analisis mengenai multiplier bertujuan untuk menerangkan pengaruh dari kenaikan atau kemerosotan dalam pengeluaran agregat keatas tingkat keseimbangan dan terutama keatas tingkat pendapatan nasional.

0 komentar

Posting Komentar

Tinggalkan pesan anda disini